Selamat Datang di Website KUA Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Palang Pintu Surga - KUA KECAMATAN TELUK MUTIARA

Header Ads

Info Terkini

Palang Pintu Surga


“Palang pintu” istilah yang dipakai oleh kebanyakan basodara kita di Alor ketika pengantin laki-laki mau menjemput pengantin perempuan sang pujaan hati menuju ke pelaminan untuk pelaksanaan ijab-qabul dalam acara pernikahan. Namun “palang pintu” itu bisa dilewati dengan memenuhi permintaan si palang pintu, bisa saudara laki-laki, paman, atau “suami rumah” (anak paman/anak bibi). Tapi ada si palang pintu yang tidak bisa diajak kompromi, dibayar atau dibujuk untuk melepaskan palang pintunya kelak nanti di Akhirat yaitu “Palang Pintu Surga”. Lalu Siapa dia Si Palang Pintu Itu?.     

Rasulullah bersabda:

الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضَعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُ  .

(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Artinya: "Ayah adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau mau, sia-siakanlah pintu itu atau jagalah."

Penjelasan Hadis:

1.  Ayah Sebagai Jalan Menuju Surga: Hadis ini mengajarkan bahwa ayah adalah salah satu jalan menuju surga yang paling utama. "Pintu yang paling tengah" atau "أوسط أبواب الجنة" mengindikasikan pintu surga yang terbaik dan termudah untuk dimasuki. Dengan berbakti kepada ayah, seseorang bisa meraih surga dan mendapatkan keridhaan Allah.

2.  Pilihan untuk Menjaga atau Menyia-nyiakannya: Dalam hadis ini, Rasulullah memberikan pilihan kepada kita: apakah kita ingin memelihara "pintu surga" tersebut dengan berbakti kepada ayah atau menyia-nyiakannya dengan mengabaikan hak-haknya. Menjaga pintu tersebut artinya menghormati, merawat, dan memenuhi kebutuhan ayah, serta memperlakukannya dengan kasih sayang dan perhatian.

3.  Pentingnya Berbakti kepada Ayah: Hadis ini menegaskan kedudukan penting ayah dalam keluarga, bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai sosok yang patut dihormati dan dilayani. Islam mengajarkan agar kita menghormati orang tua, dan hadis ini memperkuat bahwa tidak hanya ibu, tetapi ayah pun memiliki posisi yang sangat tinggi dalam upaya kita menuju surga.

4.  Konsekuensi Menyia-nyiakan Ayah: Jika seseorang menyia-nyiakan ayahnya, baik dengan tidak menghormati, melupakan, atau bahkan menyakiti hatinya, maka ia telah menyia-nyiakan salah satu pintu menuju surga. Dalam beberapa riwayat, dosa durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang bisa menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam surga.

Hadis ini mengingatkan umat Islam untuk menjaga hubungan baik dengan ayah, memberikan penghormatan yang layak, dan berbakti kepada beliau sebagai salah satu cara meraih ridha Allah dan masuk ke surga. Wallahu A'lamu bis showab. (yk)

Tidak ada komentar