Selamat Datang di Website KUA Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor - Kawasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

Kegiatan Penyuluh PAI Dalam Rangka Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur'an - KUA KECAMATAN TELUK MUTIARA

Header Ads

Info Terkini

Kegiatan Penyuluh PAI Dalam Rangka Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur'an


(KUA Teluk Mutiara)-Langkah Penyuluh Agama Islam di KUA Teluk Mutiara bagi generasi muda dalam memberantas buta aksara Al-Quran memiliki pendekatan yang penuh kesabaran, empati, dan metode yang tepat agar proses pembelajaran berjalan efektif dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil oleh Penyuluh Agama Islam KUA Teluk Mutiara Ustadz Pahlawan Arsyad yang saat ini menjadi Pembina Kelompok Pendidikan Al-Qur’an golongan reamaja dan anak-anak pada Yayasan Alor Pantar :

1.  Memahami Tingkat Kemampuan Siswa: Lakukan penilaian awal untuk memahami tingkat kemampuan dan pemahaman siswa tentang huruf-huruf Arab dan tajwid. Ini membantu penyuluh menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa.

2.  Menggunakan Metode Bertahap: Mulailah dengan pengenalan huruf hijaiyah secara bertahap, dilanjutkan dengan dasar-dasar tanda baca (harakat) dan pengucapan yang benar. Metode pengajaran yang populer, seperti Iqra atau Qiraati, dapat digunakan karena dirancang khusus untuk membantu pemula mengenal huruf dan bacaan Al-Quran dengan mudah.

3.  Pendekatan Visual dan Praktik Langsung: Penggunaan alat bantu visual, seperti kartu huruf atau papan tulis dengan huruf besar, dapat membantu memudahkan pemahaman. Selain itu, latihan langsung membaca Al-Quran dengan bimbingan sangat penting untuk membiasakan mereka dengan bacaan.

4.  Pemanfaatan Audio: Menggunakan rekaman audio yang memperdengarkan pengucapan yang benar dapat membantu siswa dalam mendengar dan meniru bacaan yang benar, terutama bagi yang kesulitan dengan fonetik huruf-huruf Arab.

5.  Motivasi dan Doa Bersama: Penyuluh bisa memotivasi siswa dengan mengingatkan manfaat dan keutamaan membaca Al-Quran. Doa bersama sebelum dan setelah belajar bisa menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kedekatan dan semangat.

6.  Pendekatan yang Konsisten dan Fleksibel: Konsistensi dalam pengajaran sangat penting. Namun, fleksibilitas juga diperlukan untuk menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

Dengan pendekatan yang empatik dan metode yang sesuai, diharapkan pembelajaran Al-Quran bisa lebih mudah dipahami oleh mereka yang awalnya belum mengenal huruf Arab. (yk)

Tidak ada komentar